we Call "those things" UKHUWAH

malam itu sedu-sedan mengakhiri sekaligus menyempuranakan hari yang begitu sempurna dari sang Khalik. berpikir akan "menyelamatkan diri dan hati" yang begitu penuh ego beberapa minggu yg telah berlalu. begitu  "rindu" itu ucapnya malam itu! berpikir kembali kebelakang akan rindu apa yang dia cari? rindu apa yg tertinggal? rindu mana yg telah pergi?
semua terjawab sudah, merindukan celoteh teman, merindukan gurauan, rindu akan nasehat, rindu berdiskusi mulai dri hal yg penting hingga masalah "umat".
berpikir sebagai penghianat yang meninggalkan rekan di medan "jihad" tak sesederhana yang kita pikirkan. berpikir akan masalah pribadi ketika khilaf bahwa semua pribadi memiliki masalahnya sendiri-sendiri. berpikir akan nyanman dengan ruangan "pribadi" dengan buku dan notebook, berkhilah akan lelah dan merindukan masa dimana hidup hanya "pintu-kepintu".
ternyata setelah  sujud panjang, bukan penghianatan akan teman yang disesalkan , namun berkhianat pada diri sendirilah yang menghantui.
setidaknya malam itu, satu hal yang lupa terlupakan muncul kembali"BAHAWA SETIAP MANUSIA TELAH MEMILIKI HIDUP, CARA HIDUP, DAN KEHIDUPANNYA SENDIRI YANG TELAH DI UKIRKAN SANG KHALIK SEJAK GARIS TANGANNYA TERBENTUK DALAM RAHIM IBUNDA"
kita perlu minimal 4 pelukan setiap hari untuk "hidup" 8 pelukan sehari untuk "ketenangan dan bahagia".
setiap kali teringat akan hal itu, satu-satunya rumah di "duniakampus" yang kerap menjadi sasaran adalah WISMA AMANAH 1.
setelah "berjihad", berkelana, mengaku salah, menyirami iman yang hampir gersang, berperang maka rumah itu selalu penuh pelukan, bahkan terkadang hanya dengan pelukan dan rekan2 semua akan terasa ringan...

OUTPUT = WITHIN

mungkin sedikit gerah melihat beberapa kaum hawa mulai memakai kerudung, namun #maaf katakan saja seperti "lepet, lontong" atau bahkan salah seorang guru besar di jurusan bahasa inggris menyebutnya dengan istilah GULING. mari kita perhatikan sejenak guling (bantal berbentuk bulat panjang, biasanya di peluk ketika tidur, bagian atas dan bawah di ikat)so.. let us imagine..

hal sepele mungkin, namun akan mulai terasa "sedikit" panas ketika bantal itu Anda ikat dengan 5 ikatan, sehingga menghasilkan 3 bulatan (yg tak enak dipandang mata). yup... ^,^

kira kira begitulah, cara beberapa saudara kita berpakaiyan..

itu baru istilah guling

mari kita telaah, apa itu "lontong"

* teman saya mantan ketua umum salah satu organisasi legislatif pernah melantunkan sebuah tembang (lirik,, biasa aja... sih)yang biasanya di pakai untuk istilah uang asli atau palsu...

--> dilihat, diraba, ditrawang....

so, she changed the lyric become --> DITERAWANG, DILIHAT, DIRABA!

begitulah kira-kira gambaran saudara kita yg memakai pakaiyan sifon, baik baju ataupun bawahan #rada gag jelas....

so.. ya lontong,,, ketutupan tapi keliatan....

bagian selanjutnya "lepet"

--> sesuai dengan namanya.. ya nempel banget.. inget kostum #maaf INUL waktu manggung zaman dulu?? yup.. correct! bedanya cuma pake kerudung dan nggak pake... so...

udah lah.. jgn ribet.. 

jgn sering berkilah, jilbabin hati, baru badan,,, ups... 

teori LIBERAL yang mulai bermunculan...

mana yg lebih gampang, bikin bungkus buat donat, buat boneka barbie,, atau isinya...

selesaikan urusan yg mudah terlebih dahulu,, baru yg sulit!

banyak yg berkomentar,, etikanya masih jelek, padahal dia berjilbab,,, ups.. dri pada yg nggak berjilbab juga gag beretika... itumah udah pasti (1-0)..

kalau beretika tapi nggak jilbab?? haaa lucu! bukannya yg lebih beretika yg berjilbab...! jdi buktikan kalo elo "cukup" beretika dengan START berjilbab yg benar,, dan kita perbaiki nilai "cukup menjadi baik"

Ketika kembali membuka notebook “pinky” yang begitu penuh dengan tempelan-tempelan di sana sini. Ups, ketika membaca kata “tempelan” jangan sesekali berpikir kalau notebook yg saya pakai merupakan hasil rakitan sendiri, sekali lagi saya tekankan TIDAK AMUNGKIN orang sekeren saya, se-stunning saya berhasil merakit notebook, aduh….. (“-,-) galau, saya mulai galau…

Saya aja, ngerakit lego, ampe kursus juga gag selesai itu rakitan (rumah-rumahan berbie-nya kakak..!). nah jangankan lego yg tinggak tancep, nyusun warna kubik 4x4 aja, berhasil nyusun satu bagian warna aja bahagia-nya gag kepalang,,, udah selevel kali bahagianya ama resepsi pesta dude-icha (nah lho,, bahas-bahas resepsi..)

Well, kita kembali ke topic awal, jadi ceritanya tempelan2an itu adalah stiker dr berbagai acara “kelurahan” di fakultas saya, ya mulai acara b.inggris, olympiade b.inggris tingkat varsity, ke-agamaan, ampe acara senirupa. Back to the topic, rasanya baru kemarin pake almamater, berasa anak kuliahan, eh Alhamdulillah sekarang udah semester akhir.. (sujud syukur, sama Allah,, masih di izinkan hidup dgn penuh kemewahan di bumiNya ini, dengan tubuh dan panca indera yg senantiasa menemani… syukur Alhamdulillah sekali mas bro..)Ceritanya simple aja,, kalo kebiasaan para leluhur, sesepuh, mara pengikut abad pertengahan, tuh para anak baru kuliah, cieeee yg udah lama kuliah ni yeee.. biasanya agenda akhir tahun adalah PHOTO KELAS dan PHOTO ANGKATAN…. Jagijagijagijug…Nah kita,, para kumpulan manusia yang SO-STUNNING banget, yang ngakunya ANTI-MAINSTREAM baru saja selesai meneruskan garis ajaran leluhur abad pertengahan untuk POTO KELAS mas brooo…Here we are, udah itu doing! Intinya para manusia stunning ini photo kelas di tahun akhir,,, SEKIAN

OPENING ^^

setelah berapa lama tidak membuka blog ini,,, hmmm terasa agak sedikit canggung untuk memulai satu kalimat awal sebagai pembuka tulisan (cie cie.. nulis bro ^,^)kembali di halaman ini.

hampir dua tahun sejak blog ini begitu eksis di kelas (semua anggota kelas juga punya kaleeee,namanya juga tugas wajib!, hampir tak pernah di tulis, jangankan menulis, dibuka aja NGGak!, wEEl, lo nggak harus bilang "WoW' kok, just make it simple!

so, yg mau gw tulis kali ini adalah,, ya lo liat aja sendiri di atas,, udah banyak kali yg gw tulis di atas,,,,,

just say be gratefull to God, and thanks for everyone,,,

as a Khalifah, keep talking and keep listening..(selogan untuk debater ^^)

thanks for reading

the one, that we can't count IS TOGETHERNESS